Jika sudah akrab dengan berbagai istilah di dunia komputer, tentu kita tidak akan bingung dengan apa itu booting. Proses ini bahkan selalu terjadi saat kita ingin menyalakan laptop atau komputer.
Meski begitu, istilah booting masih sangat asing bagi mereka yang kurang mengenal dunia komputer. Bahkan istilah tersebut tidak pernah digunakan dalam kosakata sehari-hari sehingga wajar jika banyak yang tidak tahu.
Tidak perlu khawatir, untuk bisa mengetahui apa itu booting, apa itu fungsi dan juga jenis-jenis booting, dan berbagai hal lain yang berkaitan, maka silakan simak pembahasannya berikut ini!
Mengenal Tentang Apa itu Booting?
Secara sederhana, booting bisa diartikan sebagai sebuah proses menghidupkan komputer. Sejak tombol power ditekan sampai dengan komputer bisa digunakan secara normal atau masuk ke mode desktop seperti pada Windows.
Proses boot akan melibatkan BIOS (Basic Input Output System) sebagai kode software pada sistem komputer. Nantinya, sistem akan memeriksa apakah semua hardware yang terhubung dengan komputer sudah berfungsi atau belum.
Setelah proses pemeriksaan tersebut berjalan tanpa hambatan, maka BIOS akan melakukan pencarian pada boot sector untuk menjalankan Sistem Operasi yang sudah terinstal. Proses itulah yang dinamakan dengan apa itu booting.
Alasan Mengapa Booting Perlu Dilakukan?
Proses boot tentu menjadi hal yang sangat penting saat komputer dijalankan. Pembahasan tentang apa itu booting di atas juga sudah menjelaskan bahwa setiap perangkat yang terhubung dengan komputer akan diperiksa.
Hal itu bertujuan agar sistem operasi tidak mengalami kegagalan akibat salah satu atau beberapa komponen di dalam komputer tidak berfungsi. Jika terjadi kegagalan, komputer biasanya akan berhenti di BIOS saja
Dari penjelasan tersebut tentu dapat disimpulkan bahwa peran booting adalah penentu apakah sebuah komputer bisa digunakan atau tidak. Banyak komputer tidak bisa digunakan hanya karena proses boot tidak berjalan baik.
Fungsi dan Tujuan dari Booting
Setelah melihat pembahasan tentang apa itu booting dan seberapa pentingnya proses tersebut pada komputer, dapat kita simpulkan beberapa fungsi dan tujuan boot, yaitu:
- Memeriksa Hardware (POST)
Fungsi boot yang pertama adalah melakukan pemeriksaan hardware atau bagian dari POST (Power-On Self-Test). Nantinya, setiap komponen komputer yang terhubung akan diidentifikasi dan diperiksa fungsinya.
- Memuat Software
Jika pemeriksaan hardware sudah berjalan dengan baik, proses selanjutnya adalah melakukan pemuatan software mulai dari menjalankan driver dari semua komponennya, memuat kartu grafis, dan juga memuat sistem operasi.
- Melihat Informasi Perangkat
Pada saat kita mengakses menu BIOS, berbagai perangkat yang terhubung dengan perangkat bisa dilihat secara detail sehingga kita tidak perlu membongkar laptop atau PC yang sedang digunakan.
- Memilih Opsi Boot di Komputer
Perlu Anda tahu jika proses boot pada komputer bisa dilakukan menggunakan hardisk, CD atau flashdisk. Penggunaan flashdisk biasanya digunakan ketika hendak menginstal OS atau memilih OS untuk dijalankan.
Apa yang Terjadi Jika Proses Boot Gagal?
Umumnya, proses boot akan berjalan dengan cepat dengan kisaran waktu kurang dari 1 menit tergantung spesifikasi hardware yang digunakan. Namun jika terdapat masalah, proses tersebut akan terhenti begitu saja.
Kegagalan tersebut biasanya ditandai dengan kemunculan pesan error, layar berhenti di loading screen (logo Windows terus menerus), atau tampilan hanya berupa layar hitam yang tidak kunjung berganti.
Jika itu terjadi, maka kemungkinan besar apa itu booting akan gagal dan terdapat masalah dalam prosesnya. Dari situ perlu dilakukan evaluasi agar bisa tahu penyebab utama dari kegagalan yang terjadi.
Detail Tahapan pada Saat Booting
Jika Anda ingin mengetahui lebih detail tentang apa yang terjadi saat boot komputer berlangsung, maka beberapa poin berikut bisa menjadi gambarannya:
- Pertama, laptop atau komputer akan segera menyala pada saat tombol power dihidupkan.
- Setelah itu, power supply akan memberi sinyal jika aliran listrik yang diterima sudah sesuai dan komputer bisa berjalan dengan normal.
- Sampai di sini CPU atau prosesor akan mulai aktif dan segera memuat BIOS agar bisa berjalan.
- Di sini BIOS akan bekerja untuk memeriksa berbagai komponen hardware pada komputer (POST).
- Dari hardware, BIOS akan berganti memuat serangkaian software. Software pertama yang akan dimuat adalah driver sehingga perangkat yang terhubung bisa bekerja dengan normal.
- Selanjutnya, kartu grafis atau VGA akan dimuat sehingga proses apa itu booting bisa dilihat secara visual di monitor.
- Terakhir, boot sector akan dimuat oleh BIOS untuk menemukan adanya sistem operasi di hardware yang bisa dijalankan.
- Jika sistem operasi berhasil dimuat, maka akan ditandai dengan logo Windows (jika Anda pengguna Windows), lalu masuk ke halaman desktop atau halaman Login jika akun dikunci.
- Serangkaian proses di atas adalah apa itu booting yang dimaksud.
Baca juga: Cara Mengetahui Email yang Lupa dengan Data Recovery
Beriktu Ini Jenis-Jenis dari Booting
Proses boot terdiri dari beberapa jenis berdasarkan dari kondisi apa proses tersebut dilakukan. Pembahsan lebih lengkapnya bisa Anda lihat berikut ini:
- Cold Booting
Proses booting jenis ini dilakukan dari keadaan laptop atau PC benar-benar mati seperti saat kita menyalakannya menggunakan tombol power. Dalam hal ini, semua komponen komputer benar-benar dalam keadaan mati.
- Warm Booting
Booting jenis ini dilakukan dalam keadaan laptop atau komputer menyala seperti saat kita melakukan restart. Proses ini juga bisa terjadi pada saat komputer mengalami crash sehingga proses restart dilakukan.
- Soft Booting
Berikutnya ada soft booting yang mengacu pada proses booting yang aman atau secara sitematis. Jika komputer dilakukan restart karena hang atau crash (dipaksa), maka hal itu bukan termasuk soft booting.
Proses Booting Melalui Flash Disk
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa apa itu booting berkaitan dengan proses menghidupkan komputer. Jika Anda memiliki OS terinstal di flashdisk atau justru ingin menginstal Windows, maka perlu sedikit penyesuaian.
Dalam hal ini, Anda bisa menjadikan flashdisk sebagai tempat menjalankan OS atau menjalankan menu instalasi Windows. Untuk melakukannya, coba ikuti petunjuk di bawah ini:
- Nyalakan laptop atau PC Anda.
- Setelah itu, segera klik tombol untuk mengakses menu BIOS (biasanya menggunakan F1, F2, F12 atau DEL).
- Setelah masuk ke menu BIOS, silakan pilih tab Boot.
- Silakan ubah daftar teratas dari hardisk menjadi Removable Device (biasanya menggunakan nama merek dari flashdisk yang digunakan).
- Anda bisa mengubah posisinya menggunakan tombol +/- atau tombol tertentu. Silakan lihat instruksi di bagian bawah.
- Jika sudah, klik tab Exit dan pilih Yes.
- Tekan sembarang tombol untuk memulai proses boot komputer.
Nantinya, proses boot akan diulang dengan memuat software yang sudah terinstal di flashdisk. Dengan begitu, Anda masuk ke sistem operasi yang sama di beberapa perangkat yang berbeda.
Mengetahui berbagai hal tentang proses menghidupkan komputer tentu bisa memberi Anda gambaran tentang apa yang terjadi. Kini, Anda juga semakin tahu tentang apa itu booting dan apa fungsi utamanya.
Originally posted 2022-09-26 17:56:00.